Bukan sekali atau dua kali saya mengalami pertolongan Tuhan yang tepat pada waktunya, namun kali ini saya ingin membagikan satu saja kesaksian mengenai hal tersebut. Beberapa tahun yang lalu saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan karena satu dan lain hal. Pikiran saya, toh saya masih punya tabungan untuk survive sambil mencari-cari pekerjaan baru.
Lamaran pun saya layangkan kemana-mana. Dari satu interview ke interview lain pun sudah saya lakukan. Seiring waktu berjalan, tabungan pun menyusut pelan pelan menutupi biaya hidup yang ada termasuk cicilan rumah. Stress sudah pasti, namun yang saya lakukan selain berdoa dan melamar sana sini, saya selalu mengucapkan bahwa saya pasti dapat kerja meskipun belum kelihatan hasilnya. Artinya saya menaruh iman di dalam perkataan saya
Tuhan pasti sudah punya rencana yang paling tepat saat kita merasa kok doa kita belum dijawab, padahal situasi sepertinya sedang genting. Jadi saya mengalami situasi seperti para murid Tuhan Yesus merasakan badai di perahu mereka sementara Tuhan Yesus tertidur. Bagaimana tidak panik, karena perahu serasa akan tenggelam. Itu pula yang saya rasakan. Bayangkan sisa tabungan tinggal 400 ribu sementara bulan depan saya harus membayar cicilan rumah. Kepala rasanya mau pecah.
Pada saat genting itu lah akhirnya saya mendapatkan pekerjaan. Puji Tuhan. Pelajaran yang saya petik dari kejadian ini adalah kita harus tetap tenang dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan maka Ia pasti akan menolong dengan caraNya.
Sunday, October 4, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment