Jadi, maukah anda "being different" dan bersikap "legowo" jika menerima situasi terburuk dalam pekerjaan anda?
Pencurahan Roh Kudus
Jumat lalu saya mengikuti Persekutuan Doa di tempat saya bekerja dan saat itu seorang pendeta menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Kupang. Ternyata di suatu tempat di daerah Kupang itu 50 tahun yang lalu terjadi mujizat Pencurahan Roh Kudus sama persis yang dialami para rasul dahulu kala
What is leadership
Ada banyak definisi mengenai leader dan saya pun belum bisa merumuskan sendiri pengertian dari leader. Secara umum leader bisa diartikan orang yang memimpin orang lain, namun saya tertarik pada pernyataan salah seorang motivator yang tidak sengaja saya dengar di radio dalam perjalanan saya menuju kantor
Stress Management
Dalam menjalani hidup setiap orang tentu pernah mengalami stress, baik dalam keluarga maupun dalam pekerjaan. Setiap orang mempunyai cara sendiri-sendiri untuk mengatasi stress yang dialami. Ada yang menyalurkan stress lewat makanan. Semakin stress semakin banyak dia makan. Itu yang saya lakukan di masa lalu.
Belajar dari Park Si On
Baru-baru ini saya menonton salah satu drama TV Korea yang terkenal “Good Doctor” dan banyak pesan moral yang saya dapatkan di drama ini mengenai tokoh utama Park Si On yang punya keterbatasan mental namun jenius dalam bidang kedokteran. Lantas saya pun teringat pada pernyataan seorang motivator Mario Teguh dalam salah satu sesi TV Show. Ia mengatakan “di dalam kekurangan, Tuhan akan memberi kelebihan”
Tuesday, October 27, 2015
Being different
Jadi, maukah anda "being different" dan bersikap "legowo" jika menerima situasi terburuk dalam pekerjaan anda?
Sunday, October 11, 2015
Tas Impian
Saat pulang ke rumah, ternyata tas tersebut “memanggil-manggil” saya untuk dibeli sehinggga saya bbm teman lama saya itu kalau sempat tolong belikan tas impian tersebut. Rupanya Tuhan punya rencana lain dalam kejadian ini. Seiring waktu berjalan, teman lama saya ini lupa dan beberapa minggu kemudian saat ada kesempatan, saya pun hunting sendiri ke ITC Mangga Dua namun nihil. Tas impian pun tidak ada penampakannya. Maklum bahwa tas dan baju adalah fast moving goods. Dan akhirnya penyesalan saya pun hilang perlahan-lahan seiring dengan waktu sampai saya melupakan tas tersebut.
Beberapa bulan kemudian, saya sedang senang-senangnya membeli voucher belanja di salah satu e commerce Indonesia yang sedang booming. Setelah beberapa kali order dan voucher diterima, rupanya Tuhan turut campur dalam hal ini. Suatu kali saya membeli voucher belanja dan penjual melakukan kesalahan pengiriman. Bukannya mengirim ke alamat saya, dia malah mengirim ke orang lain di luar kota. Komplain demi komplain tidak membuahkan hasil baik dari pihak e-commerce maupun dari pihak penjualnya langsung. Dan itu memakan waktu sampai sebulan. Akhirnya saya putuskan untuk merelakan uang yang saya sudah transfer tersebut sambil berpikir anggap saja buang sial. Begitu pikiran saya saat itu.
Namun sebelum keputusan itu terjadi, ada kejadian lain yang terjadi. Teman lama saya tiba-tiba bbm saya dan mengatakan bahwa dia lupa soal titipan tas impian tersebut dan menawarkan diri untuk membelikannya kalau dia menemukan tas tersebut. Saat itu saya tidak yakin namun saya mengiyakan. Namun ajaib, dia bisa menemukan satu penjual yang masih menyimpan stok tas impian saya tersebut meskipun harga nego terakhir di angka 270 ribu. Yah, daripada saya menyesal untuk kedua kalinya maka saya putuskan untuk beli karena stok hanya tinggal 1 saja. Sepertinya memang Tuhan menyimpan tas tersebut hanya untuk saya
Teman lama saya pun talangi dulu harga tas tersebut dan mengatur pengirimannya via jne. Jadi total uang yang dia keluarkan adalah 288 ribu. Namun saat saya memutuskan untuk mentransfer sebesar 350 ribu sesuai harga awal dengan pertimbangan sudah merepotkan teman saya itu untuk mencari tas impian tersebut.
Pada saat transfer selesai dilakukan, apa yang terjadi ? saya menerima email dari pihak e-commerce bahwa proses refund voucher belanja yang saya komplain selama satu bulan selesai! Tuntas....tas...tas! Wow. Amazing sekali. Tuhan turut campur dalam perkara saya. Terima kasih Tuhan. Terima kasih.
Bukan itu saja, Tuhan tidak berhenti disitu ternyata. Beberapa minggu kemudian, saya malah mendapatkan point belanja dengan judul “CS appology” sebesar 50 ribu. Wow! God is Great!!
Inti dari kesaksian ini adalah saat kita menyerahkan persoalan kita 100% kepada Tuhan dan memberi ketulusan bagi sesama maka Tuhan menyelesaikan segala sesuatunya tepat pada waktunya. Alleluyah! Thank you Lord
Tuhan Yesus yang jaga rumah aku
Saat tiba di rumah, banyak orang berkumpul di depan, rupanya kejadian ini mengundang perhatian dari warga sekitar. Setelah cek dan re-check, ajaib sekali bahwa tidak ada satu harta benda pun yang hilang. Wow! Anehnya pintu pun tidak rusak sehingga menimbulkan tanda tanya besar di hati setiap warga yang hadir saat itu
Kesaksian ini dilakukan oleh anaknya yang bernama Ruth umur 3 th. Dia mengatakan “Tuhan Yesus kan yang jaga rumah aku”. Iman yang luar biasa dari seorang anak kecil dan itu memberi dampak kepada teman kerja saya itu.
Alleluyah.
Hendaknya kita semakin dewasa bukan umur saja namun dewasa secara iman. Amin.
Belajar dari Park Si On
Dunia memang kejam bagi yang lemah dan surga bagi yang kuat. Namun belajar dari karakter seorang Park Si On, yang bahkan bertahan dalam keadaan dibully, dilecehkan, diabaikan dan diasingkan sejak ia kecil. Bahkan ayah kandungnya pun malu punya anak autis seperti dia.
Bullying selalu saja terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Di keluarga, di sekolah, di masyarakat dan bahkan di tempat kerja pun ada bullying. Jika kita tidak punya mental baja, tentu kita akan tergilas dan bisa berakhir sebagai looser.
Namun Park Si On mampu bertahan hingga akhirnya dia memperoleh pengakuan. Membandingkan apa yang saya alami dengan apa yang dialami Park Si On, tidaklah se-ekstrim itu. Namun ada kemiripan kasus.
Dalam beberapa tatapan mata dan bisik-bisik yang terdengar, saya pun mendapat perbandingan dengan rekan-rekan se-profesi yang punya penampilan jauh lebih baik berhubung saya dikaruniai Tuhan dengan tubuh yang besar . Saya tidak menghiraukan hal tersebut namun fokus pada apa yang bisa saya kerjakan untuk perusahaan hingga pelan-pelan saya pun mendapatkan pengakuan atas hasil pekerjaan yang saya lakukan
Bagaimana dengan anda? Bisakah kita tidak menghiraukan segala kekurangan dan keterbatasan kita karena setiap manusia dilahirkan secara unik. Tidak ada satu manusia pun yang punya kesamaan. Tidak juga dengan si kembar. Alih-alih mengasihani diri sendiri, mengapa tidak fokus pada kelebihan yang Tuhan berikan?
Stress Management
Dalam hal anger management, saya teringat sebuah artikel yang saya baca mengenai apa yang dilakukan oleh salah satu pemimpin dunia yang sangat terkenal. Pada saat dia marah, yang dilakukan adalah ia menulis kemarahannya dalam selembar kertas. Lalu kemudian kertas itu dibuang.
Saya pikir cara itu menarik, mengapa? Karena bisa saja kemarahan kita tidak beralasan, atau kemarahan yang sebetulnya tidak perlu karena mungkin ada miss-communication, atau barangkali saat itu kami (para wanita, only) sedang mengalami PMS dan sebagainya. Lalu apa jadinya apabila kita membiarkan kemarahan itu menguasai diri kita hingga akhirnya kita mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati orang lain. Sama seperti paku yang kita tancapkan ke kayu, walaupun akhirnya kita mencabut paku tersebut namun tersisa lubang di kayu tersebut yang tidak akan bisa hilang selamanya. Begitu juga kata-kata yang kita sampaikan ke orang lain. Walaupun kita sudah minta maaf, tetap saja kita meninggalkan luka di hati orang yang kita sakiti.
Jadi mulai sekarang, hati-hati lah dengan apa yang kita ucapkan. Untung hari ini tidak ada kata-kata yang salah saya ucapkan meskipun sudah banyak gema dalam benak saya dan akan banyak kata-kata yang ingin saya ucapkan bila bertemu dengan seseorang pada hari ini. Jika saya tetap ucapkan, hasil pertemuan tersebut akan berakhir dengan hasil yang negatif. Huff.....Thanks God
What is leadership?
Dia mengatakan bahwa kita baru bisa disebut leader/pemimpin jika kita bisa memimpin diri kita sendiri terlebih dahulu. Setelah saya renungkan, saya pikir ada benarnya, bagaimana kita bisa memimpin orang lain jika kita tidak bisa memimpin diri kita sendiri. Kebanyakan dari kita menghabiskan waktu dengan berkata “nanti aja deh” atau “besok aja lah baru saya lakukan” namun tanpa sadar “nanti” atau “besok” itu bisa berarti 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, 2 tahun, hingga bertahun-tahun lewat begitu saja.
Kebanyakan dari kita punya mimpi besar namun berapa banyak orang yang mampu mewujudkan mimpi besar mereka? Apakah kita termasuk disitu? Well, that’s a good question!
Baik, kita skip dulu pertanyaan tersebut namun beralih ke definisi lainnya. Ada yang mengatakan leader itu adalah orang yang bisa mempengaruhi orang lain. Ada benarnya juga karena kalau seorang pemimpin tidak bisa mempengaruhi orang lain artinya dia tidak memimpin.
Lalu ada pertanyaan menggelitik di hati dan benak saya, apakah seorang leader atau pemimpin itu harus punya gelar/title akademik? Atau apakah seorang leader atau pemimpin itu harus dari background keluarga berada? Adakah seorang leader benar-benar pemimpin karena dari pribadinya, bukan karena gelar akademik yang selalu dipersyaratkan oleh HRD untuk memangku jabatan tertentu maupun bukan karena dia anak pemegang saham dan sebagainya.
Seorang peneliti bernama Keith Grint mengatakan ada 4 perseptif soal kepemimpian. Yang pertama adalah dilihat dari Person, siapa orangnya dan bagaimana personality dan skillnya yang menjadikan dia seorang pemimpin. Yang kedua adalah dilihat dari Result, hasil prestasi yang dia capai sehingga menjadikan dia seorang pemimpin. Yang ketiga adalah dilihat dari Posisi, jabatan yang dia emban yang menjadikan dia seorang pemimpin. Lalu yang terakhir atau yang keempat adalah dilihat dari Proses, bagaimana seorang pemimpin mencapai hasil kinerja dan prestasinya.
Lalu kita termasuk yang mana? Hmm....
Pencurahan Roh Kudus
Kala itu sedang ada ibadah di salah satu gereja protestan dan pendeta yang saat itu bertugas terpana karena tiba-tiba saja seluruh umat berbahasa roh ketika suatu hembusan angin yang sangat kuat melintas. Seperti yang anda tahu bahwa gereja protestan tidak mengenal bahasa roh namun kala itu tiba-tiba semua umat yang hadir berbahasa roh.
Kesaksian lain yang diceritakan saat itu adalah kejadian seperti memberi makan kepada 5000 orang. Suatu ketika ada salah satu jemaat mengadakan pesta di rumahnya dan ia kedapatan sedang kehabisan makanan untuk disajikan. Lalu ditanya, “Apakah benar-benar tidak ada bahan makanan yang tersisa di gudang?”
Kemudian si tuan rumah menjawab “Sebenarnya masih ada 5 buah singkong di gudang, tapi apa cukup untuk tamu-tamu yang ada sekarang?”
Lalu ia disuruh merebus 5 singkong tersebut dan dipotong-potong serupa kotak. Ajaibnya saat ia mulai memotong, singkong itu bertambah panjangnya. Dia potong lagi, singkong itu bertambah panjangnya. Alhasil, semua tamu kebagian dan tersisa 5 buah singkong seperti semula! Aleluyah!
Kejadian aneh lainnya adalah saat mengunjungi orang mati. Jadi di Kupang itu tidak mengenal mayat yang dibalsem. Ketika seseorang meninggal, langsung raganya menjadi busuk dan menimbulkan bau yang luar biasa. Saat itu ada sekumpulan jemaat yang ditugaskan untuk berdoa dan bernyanyi bagi seorang umat yang sudah meninggal 3 hari dan bau sudah menyeruak dari kejauhan sebelum mereka tiba di rumah orang tsb.
Saat tiba di rumah orang tersebut, mereka mengelilingi jenasah tersebut dan mulai bernyanyi. Satu lagu dinyanyikan, belum terjadi apa-apa. Kemudian lagu kedua dinyanyikan, belum juga terjadi apa-apa, lagu ketiga, lagu keempat, hingga lagu ke tujuh juga tidak terjadi apa-apa. Lalu mereka meminta petunjuk dari Tuhan dan Tuhan menyuruh mereka untuk terus bernyanyi
Saat lagu kedelapan dinyanyikan, mulai terjadi sesuatu. Tangan jenasah itu mulai bergerak pelan-pelan, kemudian kulit mulai bercahaya dan menunjukkan tanda-tanda kehidupan hingga lagu ke sekian, orang mati itu pun bangkit dan bertanya “Sedang apa disini?” Wow, amazing Lord! Alleluyah
Kejadian lain serupa dengan yang terjadi alkitab adalah “Merubah air menjadi anggur”. Di Kupang tidak ada yang menjual anggur botol seperti di kota besar. Jadi biasanya mereka mengadakan perjamuan kudus dengan menggunakan air teh. Suatu kali seorang pendeta di salah satu gereja di sana mengadakan perjamuan kudus dan saat itu hadir sekitar 100 orang. Kemudian Tuhan menyuruh dia untuk meminta anggur ke salah satu ibu di sana. Kebetulan ibu itu masih menyimpan beberapa ml anggur didalam sebuah wadah.
Saat diminta anggur itu, si ibu itu pun lalu minta jawaban dari Tuhan yang menyuruhnya memberikan setengah dari anggur yang tersimpan di wadah tersebut. Pendeta menjawab “Mana cukup untuk 100 orang?”
Ibu itu pun menjawab “Tuhan bilang cukup. Bawa saja anggur itu”
Dalam perjalanan pulang, si pendeta itu mulai merasa anggur yang dibawanya itu bertambah dan bertambah hingga akhirnya penuh dalam wadah yang dibawanya ke gereja. Amazing! Lalu bagaimana dengan sisa anggur yang ibu itu punya? Anggur itu pun seperti hidup karena jumlahnya kembali seperti semula. How great is our God!
Kesaksian lain yang diceritakan adalah “berjalan diatas air”. Jadi di kupang itu ada banyak pulau-pulau kecil yang berjarak tidak terlalu jauh. Suatu kali Tuhan menyuruh mereka pelayanan ke pulau kecil itu. Di sana tidak ada boat dan karena hanya berjarak sekitar 500 meter, mereka pun berjalan diatas air. Begitu mereka menginjakkan kaki ke air, terasa bahwa air hanya dangkal semata kaki mereka padahal dalam lautnya sekitar 20 – 30 meter. Namun itulah ajaibnya Tuhan dan mereka melakukan pelayanan ke sana bolak-balik dengan berjalan kaki. Wow, Alleluyah!
Kejadian terakhir yang diceritakan adalah ada sekumpulan anak kecil sedang main berenang di salah satu sungai. Kebetulan pohon-pohon di sekitar tempat itu sangat tinggi-tinggi berkisar 15 mtr dan amat sulit dipanjat apalagi oleh anak kecil. Saat selesai berenang, mereka mendapati pakaian mereka hilang. Setelah cari kemana-mana, ternyata pakaian mereka tergantung di atas pohon yang paling tinggi di tempat itu. Lalu bagaimana mereka mengambilnya? Kemudian mereka berdoa kepada Tuhan agar pakaian mereka dikembalikan ke bawah. Tuhan pun menjawab agar anak yang paling besar untuk memanjat pohon tertinggi itu. Walaupun dia paling besar diantara teman-temannya tetapi dia tetap lah hanya anak kecil.
Namun disinilah kuasa Tuhan bekerja. Begitu dia menempelkan tangannya ke pohon itu, dia merasakan tangannya merekat erat dan dia pun memanjat pohon itu dengan sangat mudahnya seperti yang kita lihat dalam film spiderman dan akhirnya dia bisa membawa semua pakaian itu ke bawah. Praise the Lord!
Sunday, October 4, 2015
Apa yang kita ucapkan, itu lah yang menjadi kenyataan
Waktu bergulir sementara saya lalu lalang di jalanan ibukota untuk interview sana interview sini. Aneh bin ajaib, akhirnya memang saya mendapatkan pekerjaan di gedung tersebut. Amazing Lord!
Inti dari kejadian ini adalah percayalah akan kata-kata yang kita ucapkan dengan iman sebab tertulis dalam Akitab “Mintalah maka kamu akan diberi dan percayalah bahwa kamu telah menerimanya” Allelluyah! Praise the Lord!
Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya, tidak pernah terlalu cepat dan tidak pernah terlambat
Lamaran pun saya layangkan kemana-mana. Dari satu interview ke interview lain pun sudah saya lakukan. Seiring waktu berjalan, tabungan pun menyusut pelan pelan menutupi biaya hidup yang ada termasuk cicilan rumah. Stress sudah pasti, namun yang saya lakukan selain berdoa dan melamar sana sini, saya selalu mengucapkan bahwa saya pasti dapat kerja meskipun belum kelihatan hasilnya. Artinya saya menaruh iman di dalam perkataan saya
Tuhan pasti sudah punya rencana yang paling tepat saat kita merasa kok doa kita belum dijawab, padahal situasi sepertinya sedang genting. Jadi saya mengalami situasi seperti para murid Tuhan Yesus merasakan badai di perahu mereka sementara Tuhan Yesus tertidur. Bagaimana tidak panik, karena perahu serasa akan tenggelam. Itu pula yang saya rasakan. Bayangkan sisa tabungan tinggal 400 ribu sementara bulan depan saya harus membayar cicilan rumah. Kepala rasanya mau pecah.
Pada saat genting itu lah akhirnya saya mendapatkan pekerjaan. Puji Tuhan. Pelajaran yang saya petik dari kejadian ini adalah kita harus tetap tenang dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan maka Ia pasti akan menolong dengan caraNya.